Struktur modal adalah fondasi keuangan bagi perusahaan, yang menentukan bagaimana suatu perusahaan membiayai operasional dan pertumbuhannya. Struktur ini mencakup kombinasi antara modal sendiri (ekuitas) dan pinjaman (hutang) yang digunakan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan. Keputusan mengenai komposisi modal sangat penting karena akan mempengaruhi kesehatan finansial perusahaan dan kemampuannya untuk beradaptasi dengan kondisi pasar yang dinamis.

Dalam memilih struktur modal, perusahaan harus mempertimbangkan berbagai faktor seperti biaya modal, risiko keuangan, serta dampaknya terhadap kinerja operasional. Hutang, misalnya, dapat memberikan keuntungan berupa penghematan pajak, tetapi juga membawa risiko yang lebih tinggi karena perusahaan harus mampu membayar bunga dan pokok pinjaman tepat waktu. Di sisi lain, pendanaan melalui ekuitas mungkin lebih stabil, namun dapat mengurangi kontrol pemilik dan menyebabkan dilusi kepemilikan.

Struktur modal yang optimal harus seimbang antara hutang dan ekuitas, sehingga perusahaan dapat meminimalkan risiko kebangkrutan sekaligus memaksimalkan laba. Perusahaan yang mampu mengelola struktur modalnya dengan baik akan memiliki fleksibilitas yang lebih besar dalam menghadapi tantangan pasar, serta kemampuan untuk tumbuh dan berinovasi secara berkelanjutan. Pemilihan struktur modal yang tepat dapat menjadi kunci bagi keberhasilan jangka panjang perusahaan.